September 25, 2008

Jelajah Adelaide





Tak terasa sudah hampir 1 bulan di Adelaide, ibukota negara bagian South Australia. sejak mendarat pada hari kamis (28 Agustus) di Sydney lalu terbang ke Adelaide, tak terbayangkan jika saya sudah berkeliling ke beberapa wilayah terpencil di kota yang berpenduduk sekitar 1,2 juta. paling tidak, sesuai peta yang saya lihat, wilayah Adelaide bagian selatan dan utara sudah saya singgahi.





Tak heran jika nama-nama kayak Lobethal, Birdwood, Pooraka, Hanndroof atau One Tree Hill tiba-tiba menjadi akrab di telinga. Nama-nama seperti Kaliurang, jalan Magelang atau Denggung bahkan Ringinputih seperti lenyap dari memori. Dengan rencana 1,8 tahun tinggal di Adelaide, saya memang harus belajar mengenal Adelaide. Salah satu caranya dengan jalan-jalan tentunya. Sembari melihat keindahan kota Adelaide, baik wilayah kota maupun desanya. Yang saya cermati, baik wilayah desa maupun kotanya tidak terlalu jauh berbeda mencolok.



Ya, kesempatan ini tak saya sia-siakan untuk melihat dari dekat daerah "pedalaman" dari Adelaide. Hamparan padang rumput yang begitu luas banyak dimanfaatkan penduduk untuk beternak sapi atau biri-biri dan sebangsanya. Selain itu, jarak antara satu penduduk dan penduduk yang lain juga tidak terlalu padat. Hal ini memungkinkan tiap orang untuk memiliki lahan yang luas. Tidak heran jika satu orang penduduk hampir rata-rata memiliki rumah yang rada besar, lalu lahan untuk beternak dan terkadang juga kebun anggur atau strawberi. Tapi, untuk saat sekarang memang baru mau masuk musim semi, jadi kebun anggur, apel atau strawberi belum berbuah. Untuk musim dingin, antara Juni hingga September, biasanya para penduduk Adelaide memanfaatkannya untuk menanam pohon. Ya, semacam penghijauan atas lahan-lahan yang terlihat gundul. Oh ya, gundulnya hutan di Adelaide ini sebetulnya lebih banyak karena faktor alam. Artinya, banyak pohon yang tumbang karena terkena hembusan angin yang gede dan cuaca yang dingin banget. Jadi, tidak melulu karena ditebangi oleh manusia. Kalau ingat tebang menebang pohon di hutan, jadi ingat negeri sendiri, he he he...

Tidak ada komentar: